wahai insan...
engkaulah kawanku...
engkaulah temanku...
engkaulah pemberi semangat
dalam diam...engkau...
mengkhianatiku...
menyebar fitnah seribu macam...
menyampaikan imaginasimu...
mendakwahkan halusinasi yang tak oernah wujud...
adakah aku ini diperbuat daripada batu...
adakah aku laki bermakna aku kuat?
adakah aku berbuat salah pada mu?
atau selama ini...engkau tidak pernah menganggapku sebagai manusia...
wahai insan...
aku juga manusia...
aku juga ada hati, ada darah, ada daging...
fitnahmu, ceritamu, halusinasimu...
pisau yang menguris hatiku...
duri yang menikam tembus jiwaku
wahai insan...
saya terima segalanya...
saya menganggap segala hanya satu mimpi...
mimpi yang menyedarkan saya...
mimpi yang menunjukkan diri engkau yang sebenar..
mimpi ini tidak akan saya lupa...
mimpi ini, mimpi saya hingga ke akhir zaman...
mimpi ini juga pencetus dendamku...
mimpi ini akan lenyap seiring dendam yang terbalas pada mu...
wahai insan...
trimalah segala daripada saya pada hari nanti...
janganlah engkau merungut...
sekian terima kasih....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment